Minggu, 25 Desember 2016

Menyongsong Tahun Baru

Beberapa hari lagi tahun pun berganti..
Seiring pergantian tahun akupun menyimpan harapan di tahun itu..
Setiap doa tak henti untuk ku ucap dalam hati agar mendapatkan hal-hal kehidupan yang lebih baik dari tahun sebelumnya..
Tapi kembali lagi entah mengapa perasaanku membawa aku untuk menuliskan ini..
Seberapa banyakkah kita meminta hal-hal baik tidak semua hal tersebut menghampiri kita, sebagaian yang terjadi adalah tidak baiknya..
Aku sempat berpikir apakah ini karma atau ujian hidupku atas apa yang telah kuperbuat selama ini kepada orang lain..
Tetapi jika berpikir positif, kita pasti akan tahu bahwa kadangkali kita kurang mensyukuri hidup sehingga mengijinkan ketidakbaikan memasuki hidup kita..
Banyak keinginan tapi tidak satupun disertai kemauan untuk berusaha..
Banyak harapan tapi tidak satupun disertwi dengan sikap yang lebih baik..
Mungkin juga hal tersebut datang ke kehidupan kita untuk memberikan kita pelajaran yang berharga..

Yuk mari kita menyongsong tahun baru disertai perubahan pribadi menjadi yang lebih baik lagi agar banyak hal-hal baik yang akan datang di tahun baru ini..

Minggu, 13 November 2016

Pembunuhan Karakter

Pada hari ini saya ingin membagikan kisah hidup saya kepada para pembaca, Saya pikir saya harus membagikannya karena mungkin saja salah satu dari pembaca pernah merasakan apa yang saya rasakan. Ini merupakan kisah nyata hidup saya dan bukan rekayasa sama sekali.
Saya bekerja di salah satu perusahaan di Indonesia. Dan saya ditempatkan dibagian Kasir. Kasir adalah salah satu bagian yang memproses transaksi setoran, penarikan, pemindahan buku, kiriman uang ke dalam/luar kota dsb. Kasir juga salah satu pekerjaan yang memiliki resiko sangat tinggi. Selain kita harus berhati-hati dan teliti, kesehatan juga sangat bepengaruh (karena bertemu debu setiap hari). Awalnya dulu saya tidak berminat bekerja di bagian ini, tapi karena saya ingin memulai karir saya dan juga saya merupakan tulang punggung keluarga, mau tidak mau saya harus menerimanya.
Saya berpikir jika saya pindah kesuatu perusahaan lain mungkin saya akan merasakan hal-hal yang lebih baik dari sebelumnya. Saya hanyalah lulusan SMA dan saat ini sedang menempuh pendidikan S1. Saat itu saya seperti orang bodoh yang tidak tahu kejam dan kerasnya dunia kerja. Banyaknya persaingan satu dengan yang lainnya demi mendapatkan sesuatu yang diinginkan harus melukai orang lain. Sungguh mengerikan bukan? Luka disini bukan berdarah-darah ya. He..he.. Tapi luka yang membekas di hati dan sampai sekarangpun saya tidak pernah sedikitpun melupakannya.
Tapi biarlah ya Tuhan yang membalas setiap kejahatan yang orang lain lakukan kepada saya. Karena sayapun hanya manusia biasa yang tidak memiliki kehendak seperti itu. Saya hanya bisa berusaha untuk lebih sukses dari orang-orang yang telah melukai hati saya. Mungkin itu lebih baik daripada melakukan hal-hal yang pada akhirnya merugikan diri sendiri.
Lanjut lagi ya ke pekerjaan, beberapa waktu lalu saya difitnah ataupun dituduh oleh seseorang nasabah yang saya kenal dengan baik. Tentu saja hati saya sangat sedih dan juga saya seperti jatuh ke dalam sumur. Saat itu saya mencoba menyelesaikan hal tersebut dengan menjelaskan kepada nasabah tersebut. Namun apa daya beliau tidak mempercayai saya dan merasa dirinya benar. Ya, wajar saja jika semua manusia merasa dirinya benar, itu hal tidak dapat dipungkiri. Pertama saat fisik uang sama-sama didepan saya dan beliau tepatnya di atas meja, saya memulai menghitung uang tersebut. Karena ada uang yang harus di mesin dan saya sambil menghitung jumlah uang yang saya terima di komputer saya, uang tersebut harus di turunkan. Setelah saya hitung semua dan uangnya kurangnya, si nasabah tiba-tiba kebingungan dan merasakan uangnya cukup. Sayapun tidak memperhatikan berapa yang beliau hitung dan hanya menyebutkan totalnya saja. Dan ketika uang itu tidak ada sejumlah yang disebutkan, wajar donk kalau saya mengkonfirmasi dan menghitung kembali fisik uang yang ada.
Namun ketika saya meminta si nasabah untuk menghitungnya, beliau enggan menghitungnya dan kemudian pulang. Setelah beberapa waktu dari itu beliau kembali dan complain kepada saya. Saya sudah menunjukkan CCTV, ya walaupun CCTV tidak terlihat jelas tapi cukup membuktikan kok bahwa saat saya menghitung uang si nasabah tidak uang di bawah meja dan saya menghitung masih di atas meja. CCTV juga menunjukkan tidak ada seperserpun uang yang saya ambil. 
Sungguh kejam dunia ini, tidak ada satupun orang yang membela saya dan hanya menyalahkan saya.
Ini adalah salah satu hal yang bahwa kita harus berhati-hati dengan siapapun. Karena tidak semua orang yang menaruh senyum berarti menyukai kita. Lebih banyak orang yang membenci diri kita, kadang hal tersebut terjadi karena orang lain tidak mampu mengakui kelebihan kita dan iri dengan apa kita miliki dan jalakan saat ini.
Jujur saja sampai saat ini saya sangat trauma dengan pekerjaan ini, tapi saya harus menyelesaikan pekerjaan tersebut sampai kontrak ini habis. Setelah itu saya berharap mendapatkan pekerjaan yang baru tidak dibidang kasir lagi. 
Saya hanya dapat bersabar menghadapi setiap cacian, makian, hinaan dan fitnah-fitnah. Saya percaya bahwa Tuhan tidak pernah menutup mata dan telingaNya untuk saya. Kebenaran akan terungkap seberapa lamapun itu. Dan saya yakin pasti ada balasan yang layak untuk orang-orang yang telah melukai dan membuat hidup seseorang menjadi tidak baik. Semoga saja saya bisa menyaksikan hal tersebut.
Terima Kasih untuk Ibuku, Kakak Sepupuku, dan Sahabat-sahabatku yang sudah memberi aku support agar aku dapat menghadapi ini semua. Semoga Tuhan memberi kalian yang terbaik dan selalu diberkati. Amin.